Taukah Anda setiap hari ada
jutaan aksi tindakan pencurian di seluruh dunia, bahkan terkadang dalam lubuk
hati kita muncul semacam perasaan seperti itu, maka tidak heran apabila
tindakan pencurian tidak akan bisa di murnikan dan akan selalu tubuh seperti
bibit-bibit pohon. Berkembangannya alat bantu keamanan seperti CCTV, Alat
Pelacak, sidik jari, dll tidak membuat sekumpulan pencuri ketAkutan bahkan
teknologi semacam itu hanya menambah gairah pelaku pencurian.
***************
( Sabtu, 9 Februari 2008
Silam)
12 tahun yang lalu negara
kita di hebohkan dengan aksi ratusan calon haji dan umrah berdemo ke gedung
biro perjalanan PT. Hakim surya Jakarta Pusat, pasalnya ketua dari pemilik
saham terbesar tersebut di kabarkan membawa kabur seluruh uang nasabah jemaah
haji ke luar negeri. Pihak interpol pun sudah di kerahkan untuk menangkap
pelaku namun hasilnya lagi-lagi selalu nihil.
“Ayah bagaimana ini kita
gagal naik haji, padahal kita sudah susah payah menabung, kenapa orang seperti
kita ini masih ada yang nipuu. Padahal tahun ini seharusnya kita sudah
berangkat?”mendengar ibuk yang berbicara sambil tersedu-sedu dan menarik-narik
kerah baju Ayah, si Ayah pun tiba-tiba langsung pingsan tersungkur. “Ayah
bangun-bangun Yah jangan begini” teriak Adi Anak semata wayang Pak Mahmud.
Reaksi ini tidak hanya
terjadi di keluarga Pak Mahmud saja, tapi berbagai reaksi pun terjadi di antara
para korban lain misal ada yang mencoba bunuh diri, merusak perabotan,
perceraian, ancaman, bahkan beberapa Anak turut menjadi pelampiasan kemarahan
orang Tua, serta berbagai reaksi lain nya muncul.
****************
( Senin, 4 Februari 2008,
Jam 07.00 WITA )
Beberapa hari sebelum Aksi
demo besar-besaran.
“Bagaimana apakah Kamu sudah
menyiapkan kapalnya?” Tanya Joko suryo pemimpin PT. Hakim Surya.
“Sudah Pak, Anda sudah bisa
kabur saat ini menggunakan kapal mesin nelayan, dan sesampainya di perairan
Filipina Anda akan berpindah ke kapal Asing yang sudah kami siapkan disana, dan
untuk sementara menetaplah di Negara itu, mungkin 2 minggu lagi Bapak akan Saya
akan pindahhkan ke Brazil” Ucap Galih salah satu Anggota DPRD.
“Bagaimana dengan Visa dan
Paspor palsu ku apakah sudah Kamu siapkan juga?” bertanya lagi Pak Joko.
“Sudah Pak, mudah bagi saya
mendapatkan kertas ilegal tersebut” jawab Galih.
” Hmm tidak sia-sia saya
bekerja dengan Anda Pak Galih DPRD terkorup di negeri ini” Oh iya sambil
mendekatkan bibirnya ke telinga Galih, Pak Joko pun mulai berbisik. “Anda
jangan macam-macam sama Saya karna yang membuat Anda mencapai posisi ini itu
tidak lain berkat Saya yang menyokong Anda dari dalam maupun luar, Kau tau
bahkan partai ternama di negara ini tunduk di bawah kaki Saya”
Mendengar Acaman yang di
lontarkan itu sebenarnya tidak membuat Galih tAkut. “Baik Pak mana mungkin saya
berani mengkhianati Anda.” Ucap Galih dengan nada yang merendah.
“ Baguslah jika Kamu paham”
Sambil menepuk pundak Galih, Pak Joko pun menGalihkan perhatiannya ke jendela
menghadap laut luas.
“Terus bagaimana dengan
uangku apakah kita bisa mengangkutnya?” Berkata Pak Joko pada Galih.
“Untuk saat ini Bapak belum
bisa mengangkutnya mungkin hanya seperempatnya saja, sisa nya bisa Bapak ambil
ketika Negeri ini sudah agak tenang, lagipula membawa kabur uang sebanyak itu
dalam kapal nelayan akan menghambat pelarian Bapak, fokus utama kita saat ini
mengamankan Bapak dari kejaran kepolisaan, dan beberapa Jaksa sudah saya urus
untuk tidak membesar-besarkan masalah ini, hanya saja media selalu menghambat
kerja keras kita Pak” saut Galih dengan penjelasan yang terdengar mantap oleh
Pak Joko.
“Baiklah saya percayakan
urasanku disini kepadamu, ayo kita mulai berangkat” Perintah Pak Joko kepada
Galih.
“Siap Pak, ayo cepat angkut
semua uang ini dan masukan ke perahu mesin itu, dan jangan lupa sediakan tempat
yang bagus buat Pak Joko” perintah Galih kepada anak buahnya.
Akupun dan beberapa orang
mulai mengemas barang Pak Joko ke Kapal mesin kami. Aku sendiri bernama Jack
anak dari nahkoda yang di tumpangi Pak Joko. Alasan ku turut serta dalam bisnis
gelap Ayah tidak lain karna biaya hidup di negeri ini sangat mahal sekali,
bahkan kuliah pun sangat sulit, oleh karena itu Aku dan Ayah mencari alternatif
lain untuk mendapatkan uang yakni mengambil sebagian kecil uang dari pencuri.
Kami sudah sering melakukan pekerjaan ini, bahkan beberapa penjahat di negeri
ini selalu memakai jasa kami. Jika Ayah berperan sebagai nahkoda dan yang
menyiapkan kapal, maka Aku adalah orang yang membuat dokumen palsu.
(Jam 16:00 di tengah
pelayaran )
Siapa sangka saat pelayaran
mengangkut Pak Joko, kami di cegat oleh sekumpulan perahu lengkap dengan
senjata laras panjangnya, kapal kami di hujani peluru tanpa ada rasa belas
kasihan, seolah-oleh inilah karma atas perbuatan kami selama ini. Perahu kami
bocor dan Ayahku juga tewas saat itu karna berusaha melindungiku dengan tubuhnya,
melihat Ayahku yang tewas Aku pun tidak memperdulikan lagi orang di sekitarku
bahkan Pak Joko pelanggan kami ku abaikan saja, namun saat kapal kami mulai
tenggelam, ada sesosok tangan menarik-narik lenganku, dan itu ternyata Pak
Joko.
“Eh anak muda, bawalah
flashdisk ini dan tunjukan pada dunia siapa saja yang ada di balik
bayanganku”berkata Pak Joko dengan nafas yang terengah-engah.
“Tenang Pak Joko Anda
mungkin selamat” namun saat Aku melihat darah mengucur juga pada tubuhnya Aku
pun merasa mual dan pusing, benar saja Akupun juga tertembak di bagian kaki dan
lenganku. Di tambah cuaca saat itu sangat buruk sehingga ombak tidak lagi
bersahabat.
8 jam kemudian Aku terdapar
di pulau Miangas, Aku selamat berkat baju pelampung yang Aku gunakan sesaat
sebelum kapal kami tenggelam seutuhnya. Untungnya para pembajak itu tidak
mencariku, namun sial rasanya tubuhku sulit untuk di gerakan, dan tiba-tiba ada
beberapa warga yang menolongku untuk membawa ke rumah sakit terdekat.
******************
(Selasa, 1 Januari 2019)
Sulit sebenarnya bagiku
melupakan kejadian hari itu walau sudah bertahun-tahun lama nya, rasanya setiap
hari kenangan itu berusaha merusak bathinku ini. Sayangnya Aku masih belum bisa
menangkap Pelaku dan Aku juga tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk
melakukan hal itu, jika akau memaksa memberikan flashdisk ini kepolisian atau
keJaksaan malah yang ada mereka akan di sogok oleh Pelaku, dan boom kejahatan
ini akan terkubur sekali lagi. Dan lagi pula isi flashdisk ini hanya berisi
video kumpulan Pak Joko dan juga beberapa dokumen penting untuk merujuk pada
dalang semua ini.
Saat ini pekerjaan Ku hanya
serabutan di Ibukota Jakarta, mana yang Aku suka itulah pekerjaan Ku, memang
sih terdengar aneh namun beberapa perusahaan ingin Aku berkerja di tempatnya.
Untuk saat ini Aku berfokus berkerja di sebuah percetakan terbesar di negara
ini, jadi segala macam percetakan bisa dilakukan oleh perusahaan ini dan
sesuailah dengan hobiku dulu membuat dokumen palsu.
Aku juga sering ikut teman
berkerja kalau ada waktu luang ya lumayan lah sambil mengisi dompetku yang
tipis seperti memperbaiki sistem jaringan perusahaan, memasang CCTV,
mengamankan server, fotografer, dan lain-lain yang menurutku cukuplah untuk
kedepannya membuka usaha sendiri. Selain itu juga Aku belum tau bagaimana kabar
Pak Joko selamat atau tidak, tapi yang kuharap dia selamat.
*******************
(Rabu, 2 January 2019, Jam
08:30 WIB)
Sudah tak terasa 12 tahun
lamanya engkau memberikan kemegahan dalam hidupku, saat ini Aku perlahan-lahan
akan menduduki kursi tertinggi di negara ini. Kekayaan yang engkau tinggalkan
rasa nya cukup membuatku hidup mewah selamanya. Kring-kringgg tiba suara
Telepon berdering di meja tempat Pak Galih duduk. “Aish siapa sih yang
menganggu lamunanku ini” mengerutu Pak Galih.
‘Hallo-hallo dengan siapa
ini?” tanya Pak Galih.
“Sudah lama yah Pak Galih
kita tidak ketemu, apakah engkau baik-baik?” suara yang tidak asing bagi Pak
Galih keluar dari lubang telepon itu.
Mendengar suara itu Pak
Galih pun langsung menutup lubang teleponnya, dan berusaha memanggil
bodyguardnnya untuk melacak nomer ini.
“Hallo-Hallo, Iya Aku
baik-baik saja, bagaimana dengan mu Pak Jo” nut-nut nut ah sial dia mematikan
teleponnya. Dengan wajah yang penuh khawatir dan marah, Pak Joko pun lansung
mengadakan rapat tertutup untuk orang kepercayaannnya.
***************
( Sabtu, 1 Desember 2008)
Tidak mudah bagiku untuk
menemukan korban dari Pak Joko, Adi contohnya salah satu Anak Pak Mahmud yang
Kini sudah menjadi Jaksa terkenal di negeri ini. Namun sebenarnya sulit bagi
Aku untuk mendekat ke Pak Adi ini soalnya ia juga tunduk di bawah Pak Galih,
wajar saja sih Pak Galih punya banyak pengaruh di negeri ini bahkan sebagai
besar pejabat pemerintah disini hasil dari bantuannya, namun kurasa dengan
adanya flashdisk ini dapat membuka matanya yang tertutup itu. Aku pun bergegas
ke Kantor Pos dan mengirim flashdik duplicate ini ke kantor Pak Adi.
“Pak Adi ada seseorang yang
memberikan Flashdisk ini?” Ucap penyidik sebelahnya Pak Adi.
“Hmmm dari siapa ya
kira-kira?” Tanya Pak Adi
“Entahlah Pak Adi soalnya
ini dari Pak Pos kurasa ini dari Informan Bapak?” Lanjut penjelasan Penyidik.
“Oke baiklah Aku lihat dulu
isi nya?” Sambil memasukan flashdisk itu ke lubang laptop, dan beberapa saat
kemudian setelah melihat-lihat, siapa sebenarnya yang mengirim flashdisk ini
membuat tubuhku gementar aja.
“Oh disini ada alamatnya”
gumam Pak Adi sambil mencatat alamat tersebut di buku kecilnya, dan buru-buru
membawa jas nya menuju alamat yang tertera di Ms.word itu.
Beberapa saat kemudian Aku
mendengar suara ketukan dari arah luar rumahku.
“Tok-tok-tok Bapak Jack,
apakah kau ada di dalam, bisakah kita berbicara sebentar?” Teriak Pak Adi dari
bilik pintu sambil menatap CCTV di teras rumah Jack.
Cukup cepat juga ternyata,
baikah Aku menghampiri pintu itu dan berbicang-bincang cukup panjang dengannya.
*******************
(Rabu, 2 January 2019, Jam
09:00 WIB)
Nit-nit-nit nada SMS
berdering ke nomer Hp Pak Galih sesaat setelah mengadakan rapat mendadak itu.
Isi sms tersebut berbunyi “Temui Aku di Jalan Panglima Sudirman dekat patung
Cendrawasih, ingat tanpa Pengawalmu, TTD Pak Joko”
“Ternyata kau Mucul juga
Joko, baiklah kali ini Aku akan membuatmu diam selamanya” Bergegas Pak Joko
meninggalkan rapat, karna sebenarnya Pak Galih tau betul bahwa orang macam itu
Pak Joko, sekali saja iya ketahuan membawa pengawalnya maka selesai sudah
bisnis dengannya.
“Sial kemana dia katanya mau
bertemu disini” sambil melihat ke kanan dan kiri berharap menemukan Pak Joko,
Hmm matanya pun akhirnya tertuju ke secarik kertas yang menempel di patung
tersebut yang bertulis. “Aku akan mengambil sisa uangku itu, Kau yang
mengatarnya atau Aku sendiri yang akan mengambilnya.” Setelah membaca pasan
tersebut dia pun berusaha melihat-lihat ke arah lain sambil mencari Pak Joko,
benar saja sekilas Pak Galih melihat wajah Pak Joko akan menaiki Taksi namun
percuma dia tidak bisa mengejarnya.
“Aku harus bergegas menuju
ke tempat penyimpanan uangku, dan memastikan apakah uangku masih tetap utuh
dalam brangkas “.
Pak Galih pun menuju ke
tempat Gereja Tua di pinggir kota ini, dan biasanya dia selalu datang di malam
hari agar terhindar dari kecurigaan orang sekitar. Namun kali ini Dia tidak
memperdulikan itu lagi.
“Hmmm syukurlah uangku masih
aman Aku harus segera memindahkannya 1 minggu dari sekarang.” Berguman dalam
hati Pak Galih, selain itu Aku harus menelpon Pak Hanif yakni seseorang Ketua
Jaksa di negeri ini.
Lagi pula tidak akan pernah
ada orang kemari, dan berangkas ku juga rahasia dan di lengkapi dengan
pengamanan sensor sidik jari, password suara, dan kode verifikasi. Untuk
jaga-jaga juga tersedia cctv yang terinclude langsung dengan Hpku di luar Pintu
brangkas ini. Ucap Pak Galih sambil meninggalkan tempat itu.
******************
Sebenarnya aktifitas lain
yang sering ku jelani ialah menjadi Fotographer, telah banyak sih foto Pak
Galih yang sudah Aku abadikan di dalam memori laptopku dari yang berjabat
tangan antar pejabat, foto keluarga, foto bersama fans nya, dan lain-lain.
(Anggaplah Foto yang di Blur itu Pak Galih).
Selain itu Aku membutuhkan
Jaksa yang sifatnya seperti pohon dimana angin berhembus disitulah rating pohon
itu terhempas mengikuti arahnya. agar Aku bisa menyakinkan Pak Adi Aku
menawarkannya Dia untuk membantunya menangkap Pak Joko mungkin setelah ini.
*****************
(Sabtu, 5 January 2019)
Nit-Nit-Nit tiba-tiba Pesan
WA masuk “Mengabaikanku sekali lagi maka Aku akan menjemput sisa uangku sendiri
TTD Joko”
“Sialan Kau Pak Joko mau
mengancamku rupanya” imbuh Galih sambil memantau kembali CCTV Gereja.
Nit-nit-nit tiba-tiba gambar
PNG dari server Google drive masuk lewat WA, ”Sial apalagi ini Pak Joko, Gila
Dia mengirimkan Gambarku dengan Dirinya” ucap Galih yang seperti memaki-maki
hpnya.
Nit-Nit lagi-lagi pesan
gambar PNG masuk dari Server Up to Box terlihat Pak Joko dari kejauhan lagi
duduk menikmati secangkir Kopi di Gedung DPR RI. “Ya? Apakah kau sudah gila Pak
Joko” Sambil memberatakan seluruh perabotan kamarnya dan melemparkan HPnya, Pak
Galih pun buru-buru pergi Ke gereja Tua.
Sesampainya di tempat itu ia
buru-buru membuka Brangkas dengan 3 kunci pengamanan nya itu dan memastikan
bahwa tidak ada yang mencurigakan di sidik jari pemindai “Aku harus segera
memindahkan uang ku ini, tinggal 4 hari lagi Aku harus bisa mengalihkan semua
panndangan” Bergumam dalam Hati Pak Galih.
Aku tidak bisa menaruh
pengawalku disini karna bisa memancing media, dan besar kemungkinan orang
sekitar akan curiga melihat gereja tua yang di jaga ketat.
****************
(Rabu, 9 January 2019, Jam
23.00 WIB saat perpindahan)
“Apakah semua sudah siap?
dan ingat Lakukan dengan cepat?” Tanya Pak Galih kepada Pak Hanif.
“Semuanya sudah kami siapkan
Pak Galih dari Truk Kontainer hingga beberapa orang yang di percaya untuk
mengangkut uang Bapak, dan Kami juga sudah memastikan bahwa apa yang kami bawa
ini seolah-olah Penjahat” Jawab Pak Hanif dengan tangan yang memerintah ke Anak
Buahnya untuk mengikuti Pak Joko masuk ke Gereja Tua.
Saat akan mengecek
brangkasnya bersama beberapa orang kepercayaannya tiba-tiba seluruh uangnya
raib entah kemana.
“Kemana uangku, bagaimana
bisa, dan kapan?” Teriak Pak Galih dengan wajah penuh Keheranan, kekesalan, dan
kekalahan.
Jika Anda tau jawabannya silahkan komentar di bawah ini tanpa melihat FC aslinya, lalu bandingkan FC Anda dengan FC asli, jika 75% persen mirip dari pelaku serta trik nya maka Anda sudah benar, terima kasih.
( Sabtu, 1 Desember 2008)
‘Ada apa Bapak Adi Kesini
dengan tergesa-gesa?” Tanya Jack yang seolah pura-pura tidak mengerti tujuan
Pak Adi ke rumahku.
“ Saya kesini karna melihat
beberapa file yang Bapak Jack kirim ke Saya, Kau tau keluargaku adalah korban
dari apa yang ada di File tersebut, maka dari itu Saya kesini dengan maksud
bertanya dari mana Bapak mendapatkan data tersebut?” Tanya balik Pak Adi dengan
wajah keheranan.
“Baiklah kita langsung ke
Inti nya Saja, sebenarnya file itu saya dapat dari Pak Joko sendiri” Belum saja
Aku menyelesaikan pembicaraanku, Pak Adi langsung memotong pembicaraan.
“Dimana sekarang Pak Joko,
apakah kau tau persembunyiannya?” Lanjut Pak Adi bertanya dengan wajah yang
penuh emosi.
“Hmm sabar dulu Pak Adi,
saya akan jelaskan satu-satu secara detail namun ini takkan mudah” Hampir 30
menit Aku menjelaskan kejadian yang dulu di alami bersama Pak Joko kepada Pak
Adi, namun disini Pak Adi nampaknya belum, percaya.
“Baiklah jika Pak Adi belum
percaya dengan cerita Saya, Saya akan mengalihkan topik. Apakah disitu Bapak
Sudah melihat datanya kemana uang Jemaah itu mengalir?” Jack pun bertanya
kepada Pak Adi untuk memastikan apakah Dia sudah membaca Data itu.
“Aku sudah membacanya
sekilas tadi ternyata uang itu terhenti ke Bapak Galih, kalau gak salah dia
Adalah Wakil Kepala DPR RI” Jawab Pak Adi.
“Nah coba hubungkan dengan
cerita Saya tadi, nantinya Anda akan tau uang jemaah haji itu lari Kemana, dan
Siapa yang mengkhianati Pak Joko serta dalang atas kejadian semua ini. Memang
sih penjelasan Saya terlihat simple namun Saya yakin Anda akan paham dengan
semua ini mengingat Anda sendiri adalah seorang Jaksa.” Ucap diriku dengan
suara yang agak kaku dan gerogi.
“ Lagi pula Sudah 12 tahun
lamanya namun belum ada tanda-tanda keberadaan Pak Joko Padahal kasus ini sudah
mengerahkan pihak Interpol dan menjadi pembicaraan umum di negara tetangga.
Saya Yakin Seseorang yang buron seperti Pak Joko takkan mampu lari selama itu
dengan uang yang minim.” Imbuh diriku.
“Hmm baiklah Saya akan
memperdalami kasus ini, dan mencoba mengetahui lebih dalam lagi hubungan antara
Pak Joko dan Pak Galih yang selama ini belum di ketahui semua orang” Ucap Pak
Adi menjawab penjelasan diriku.
“Jika Bapak masih yakin Pak
Joko masih hidup, maka saya siap membantu Bapak Adi mencarinya, namun Saya
ingin berfokus dulu ke Pak Galih yang menjadi dalang utama kasus ini. Ucap
diriku menyakinkan Pak Adi.
“ Baikah Saya akan kesini
lagi, dan mencoba memahami dan menyelidiki sekali lagi kasus ini” Berkata Pak
Adi yang akan beranjak pergi.
**************
(Minggu, 30 Desember 2018)
Butuh waktu satu bulan
lamanya untuk Pak Adi mengunjungiku lagi, memang sih ini bukanlah kasus mudah
mengingat diriku saja membutuhkan waktu bertahun-tahun menyelidiki ini dan
membuat rencana.
“Tok-tok Pak Jack Kau di ada
di dalam kah?” Suara Pak Adi mengentuk pintu.
Akupun bergegas membuka
pintu dan mempersilahkan Pak Adi masuk dan menyiapkan secangkir kopi, karna ku
sadar disinilah Kita akan melakukan rencana yang lebih serius.
“Begini Pak Jack setelah Aku
menyelidiki kasus ini ternyata memang betul ada hubungan antara Pak Galih dan
Pak Joko yang tidak terekspose Media, Saya sendiri curiga bagaimana Pak Galih
bisa mencapai posisi tinggi ini mengingat dulu Dia tidak mempunyai apa-apa.
Kami curiga ada uang ngalir yang tidak wajar dari Pak Galih, usut punya usut
ternyata benar uang Pak Joko berpindah tangan ke Pak Galih berserta semua
partai yang berada di bawah naungan Pak Joko terdahulu.” Detail Pak Adi
menjelaskan kepada Saya.
“Hanya Saja Saya disini
tidak tau kemana uang itu disembunyikan, Tim kami sudah mengikutinya selama ini
namun Kayaknya Dia tidak setiap hari menuju ke tempat uang itu dan kami tidak
tau persis kapan ia akan mengunjungi uang itu” Imbuh Pak Adi yang seolah ingin
bertanya Padaku.
“Saya sendiri sebenarnya
sudah bertahun-tahun memantau Pak Galih namun tidak full 24 jam sih, dan
seperti biasa Saya tidak tau persis uang itu dimana, tapi sebenarnya Aku
mempunyai rencana bagaimana cara kita bisa mengetahui uang itu” Ucap diriku
kepada Pak Adi untuk memancingnya bekerja sama.
“Bisa engkau jelaskan
bagaimana rancanamu?” Tanya Pak Galih sambil menyeruput kopi di depannya.
“Begini Pak Adi, Saya
berencana akan menghadirkan kembali Pak Joko di tengah-tengah kehidupan Pak
Galih lagi. Karna dari data tersebut yang tau letak uang itu hanya Pak Joko dan
Pak Adi saja namun di data itu tidak dijelaskan dimana posisinya, artinya
disini Saya akan memancing Pak Galih untuk menuju ke brangkasnya menggunakan
Pak Joko.” Jelas diriku kepada Pak Adi sambil menyalakan Rokok.
“Bagaimana caramu
menghidupkan Pak Joko ini di tengah-tengah Pak Galih” Tanya lagi Pak Adi.
“Sebagai informasi, Aku ini
bekerja disebuah percetakan terbesar di negara ini, di tambah sekarang sudah
ada teknologi terbaru yakni printer 3D, Nah dengan printer 3D ini Aku akan
membuat wajah Pak Joko, memang sih tidak akan 100 % mirip aslinya namun dengan
tata rias kurasa bisa di minimalisir kekurangannya. Nah nantinya Aku akan
memanas-manasin Pak Galih untuk menuju ke brangkasnya, nah disini Bapak akan
mengikuti kemana Pak Galih itu berada, dan saya akan berusaha kabur darinya dan
hanya sekilas menampakan wajahku seolah-olah Aku akan mengambil uangnya
kembali.”
“Terus bagaimana cara kita
menampakan wajah Pak Joko jika kita tidak tau caranya agar Pak Galih mau
menemui Pak Joko” Ucap Pak Adi dengan Nada yang lebih Penasaran.
“Bapak tau Voice Phising?
Nah disini Aku akan menggunakan Teknik semacam Voice Phising ini untuk menarik
Pak Galih menemui Pak Joko. Di flashdisk ini Aku mempunyai beberapa Video Pak
Joko, nantinya Saya akan mengabungkan beberapa suara di rekaman ini menjadi
suara baru untuk memancingnya di telepon. Saya sendiri sudah punya akses ke
sistem tempat Pak Galih bekerja jadi mudah bagiku
menghubunginya, dan selain itu agar kita tidak terlacak.” Berkata diriku panjang lebar dengan perasaan yang tidak grogi lagi.
menghubunginya, dan selain itu agar kita tidak terlacak.” Berkata diriku panjang lebar dengan perasaan yang tidak grogi lagi.
“Hmm baiklah Kurasa
rencanamu bisa di andalkan.” Setuju Pak Adi Sambil menghabiskan kopi nya.
Kami pun beranjak dan mulai
melakukan aksi sesuai waktu yang di tentukan, dan usaha kami pun sukses
mendapatkan lokasi di mana tempat brangkas itu berada, dan pengamanan apa saja
di terapkan di tempat itu. Kami pun mulai melakukan rencana kedua untuk dapat
membobol brangkas itu.
Kenapa kami tidak langsung
menangkap Pak Galih karna disini Aku ingin membuatnya merasakan bagaimana
rasanya di tipu, di khianati, di curi, dan lain-lain sebagai karma nya, selain
itu tujuan ku yang lain ialah mengharapkan agar Pak Galih lah yang membuka
mulutnya sendiri terkait hubungannya dengan Pak Joko ke Publik.
Karna sudah lama memantau
Pak Galih, Aku jadi tau dari mana sumber kekuataannya itu, letak kekuataannya
ialah terletak di uangnya tersebut, jika uang itu tidak ada maka akan banyak
sahabat Pak Joko yang berkhianat dan secara perlahan akan membunuhnya.
Memang sulit untuk bisa
membobol brangkas itu, namun tidak ada sistem di dunia ini yang benar-benar
aman (No System is Safe). Untuk mendapatkan 5 sidik jari Pak Galih Aku
mengandalkan foto melambai Pak Galih dari ratusan foto yang aku potret sendiri
(http://bangka.tribunnews.com/2017/01/13/hati-hati-selfie-acungkan-jari-tanda-victory-kedengarannya-tak-masuk-akal-namun-terjadi)
(https://kumparan.com/@kumparantech/waspada-sidik-jari-bisa-dicuri-dari-foto-salam-dua-jari),
dan Aku akan mencetak sidik jari foto tersebut dengan memprosesnya di aplikasi
Photoshop terlebih dahulu, lalu Kemudian Aku akan membuat model memakai 3D Max
dan mencetaknya menggunakan printer 3D untuk menonjolkan garis-garis sidik jari
(https://techno.okezone.com/read/2019/04/08/57/2040730/sensor-sidik-jari-galaxy-s10-diakali-pakai-printer-3d).
Sedangkan untuk mandapatkan
pengamanan kode suara Pak Galih, aku akan menaruh teknologi rekaman mini di
sela-sela pintu brangkas itu, dan Aku akan memaksanya sekali lagi untuk melihat
isi brangkasnya, dengan memancingnya menggunakan pesan WA dan Foto pak Joko bersama
Pak Galih. Sehingga nanti nya Pengamanan suara itu akan terekam ketika pak
Galih memeriksanya lagi.
Untuk mendapatkan Kode
Verifikasi aku akan memantaunya dari CCTV miliknya, dengan cara mengambil ahli
CCTV itu di Smartphonenya. Untuk dapat mengakses Smarphone nya aku harus
memasukan malware yang aku bikin untuk membuat semacam celah atau Backdoor,
agar Dia tidak curiga dan terindex sebagai virus aku akan membuat malware dalam
bentuk Gambar PNG untuk menyamarkannya, sehingga saat ia membuka link berisi gambar
maka malware itu akan aktif (https://www.suara.com/tekno/2019/02/11/162255/awas-hacker-bisa-susupi-ponsel-kamu-via-foto-berformat-png)
(https://inet.detik.com/security/d-4422173/awas-malware-ternyata-bisa-menyusup-lewat-foto-dalam-ponsel).
Kami akan melakukan
pengambilan uang ini sebelum Pak Galih memindahkannya, Nah saat Kami berhasil
membobol brangkas itu, kami akan mengangkut semua uangnya. Selain itu Kami akan
mengecoh tampilan CCTV Pak Galih dengan CCTV tempat yang sama persis, artinya
disini saya akan mengalihkan CCTV Pak galih ke tempat lain yang sama persis
dengan gereja itu. Ya....tim kami pasti bisa melakukan hal itu.
*************
(Kamis, 9 January 2019, Jam
01.00 WIB)
“Dasar Licik kau Pak Joko,
Aku tidak mau tersiksa sendiri, Aku harus mengadakan jumpar pers setidaknya
dengan begini engkau juga akan di buru” Cerutu Pak Galif pada Jaksa Hanif
“Ya...apakah kau sudah gila
dengan begini engkau akan di tangkap Juga?” Ujar Hanif yang membentak pada Pak
Galih.
“Kau tau kenapa aku bisa bertahan
hingga kini tidak lain karna uang itu, jika uang itu tidak ada maka berapa
banyak orang yang akan meninggalkanku dan mengkhianatiku, dan yang terparah
mereka akan mudah menyingkirkanku.” Cecar Pak Galih yang gemeteran.
“Tidak aku tidak mau tersiksa
sendiri, setidaknya Pak Joko harus merasakannya juga” Lanjut Pak Galih yang
langsung berlari ke Mobilnya.
“hei...hei kau gila
ya.....tenang dulu kita akan mencarinya” teriak Pak Hanif namun percuma Pak
Galih tidak mendengarkan.
Dan di Pagi hari nya berita
itu terexpose ke seluruh nusantara dan Pak Galih langsung di giring ke Rutan
Nusa Kambangan di bawah pengawasan Pak Adi selaku Jaksa yang menyelidiki.
Lalu kemana uang itu, uang
itu Aku bagikan kembali keluarga yang pernah menjadi Korban Pak Joko sesuai data
yang ada di flashdisk, dan kami menyembunyikannya uang itu dari Media sesuai
arahan sendiri Pak Adi. Dan seperti Biasa nama Pak Joko pun mulai terdengar
lagi, meskipun orangnya sendiri Akupun tak tau. Entah apa yang kami lakukan
baik di mata orang-orang atau buruk di mata undang-undang yang jelas
Undang-undang hanya dibuat oleh penguasa, karna alasan tersebutlah yang mungkin
menjadi alasan kenapa Pak Adi menyuruhku untuk membagi-bagi uang nya secara
diam-diam.
*************************
“Setidaknya di balik jeruji
ini Aku aman dari musuh-musuh politiku” Ujar Pak Joko yang semakin hari
terlihat stresss.