Case Story - Pencuri Yang di Curi - Riddle Story Indonesia
News Update
Loading...

Jumat, 28 Juni 2019

Case Story - Pencuri Yang di Curi

Case Story - Pencuri Yang di Curi

Taukah Anda setiap hari ada jutaan aksi tindakan pencurian di seluruh dunia, bahkan terkadang dalam lubuk hati kita muncul semacam perasaan seperti itu, maka tidak heran apabila tindakan pencurian tidak akan bisa di murnikan dan akan selalu tubuh seperti bibit-bibit pohon. Berkembangannya alat bantu keamanan seperti CCTV, Alat Pelacak, sidik jari, dll tidak membuat sekumpulan pencuri ketAkutan bahkan teknologi semacam itu hanya menambah gairah pelaku pencurian.

***************
( Sabtu, 9 Februari 2008 Silam)
12 tahun yang lalu negara kita di hebohkan dengan aksi ratusan calon haji dan umrah berdemo ke gedung biro perjalanan PT. Hakim surya Jakarta Pusat, pasalnya ketua dari pemilik saham terbesar tersebut di kabarkan membawa kabur seluruh uang nasabah jemaah haji ke luar negeri. Pihak interpol pun sudah di kerahkan untuk menangkap pelaku namun hasilnya lagi-lagi selalu nihil.

“Ayah bagaimana ini kita gagal naik haji, padahal kita sudah susah payah menabung, kenapa orang seperti kita ini masih ada yang nipuu. Padahal tahun ini seharusnya kita sudah berangkat?”mendengar ibuk yang berbicara sambil tersedu-sedu dan menarik-narik kerah baju Ayah, si Ayah pun tiba-tiba langsung pingsan tersungkur. “Ayah bangun-bangun Yah jangan begini” teriak Adi Anak semata wayang Pak Mahmud.
Reaksi ini tidak hanya terjadi di keluarga Pak Mahmud saja, tapi berbagai reaksi pun terjadi di antara para korban lain misal ada yang mencoba bunuh diri, merusak perabotan, perceraian, ancaman, bahkan beberapa Anak turut menjadi pelampiasan kemarahan orang Tua, serta berbagai reaksi lain nya muncul.

****************
( Senin, 4 Februari 2008, Jam 07.00 WITA )
Beberapa hari sebelum Aksi demo besar-besaran.
“Bagaimana apakah Kamu sudah menyiapkan kapalnya?” Tanya Joko suryo pemimpin PT. Hakim Surya.

“Sudah Pak, Anda sudah bisa kabur saat ini menggunakan kapal mesin nelayan, dan sesampainya di perairan Filipina Anda akan berpindah ke kapal Asing yang sudah kami siapkan disana, dan untuk sementara menetaplah di Negara itu, mungkin 2 minggu lagi Bapak akan Saya akan pindahhkan ke Brazil” Ucap Galih salah satu Anggota DPRD.

“Bagaimana dengan Visa dan Paspor palsu ku apakah sudah Kamu siapkan juga?” bertanya lagi Pak Joko.

“Sudah Pak, mudah bagi saya mendapatkan kertas ilegal tersebut” jawab Galih.
” Hmm tidak sia-sia saya bekerja dengan Anda Pak Galih DPRD terkorup di negeri ini” Oh iya sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Galih, Pak Joko pun mulai berbisik. “Anda jangan macam-macam sama Saya karna yang membuat Anda mencapai posisi ini itu tidak lain berkat Saya yang menyokong Anda dari dalam maupun luar, Kau tau bahkan partai ternama di negara ini tunduk di bawah kaki Saya”
Mendengar Acaman yang di lontarkan itu sebenarnya tidak membuat Galih tAkut. “Baik Pak mana mungkin saya berani mengkhianati Anda.” Ucap Galih dengan nada yang merendah.

“ Baguslah jika Kamu paham” Sambil menepuk pundak Galih, Pak Joko pun menGalihkan perhatiannya ke jendela menghadap laut luas.

“Terus bagaimana dengan uangku apakah kita bisa mengangkutnya?” Berkata Pak Joko pada Galih.

“Untuk saat ini Bapak belum bisa mengangkutnya mungkin hanya seperempatnya saja, sisa nya bisa Bapak ambil ketika Negeri ini sudah agak tenang, lagipula membawa kabur uang sebanyak itu dalam kapal nelayan akan menghambat pelarian Bapak, fokus utama kita saat ini mengamankan Bapak dari kejaran kepolisaan, dan beberapa Jaksa sudah saya urus untuk tidak membesar-besarkan masalah ini, hanya saja media selalu menghambat kerja keras kita Pak” saut Galih dengan penjelasan yang terdengar mantap oleh Pak Joko.

“Baiklah saya percayakan urasanku disini kepadamu, ayo kita mulai berangkat” Perintah Pak Joko kepada Galih.

“Siap Pak, ayo cepat angkut semua uang ini dan masukan ke perahu mesin itu, dan jangan lupa sediakan tempat yang bagus buat Pak Joko” perintah Galih kepada anak buahnya.

Akupun dan beberapa orang mulai mengemas barang Pak Joko ke Kapal mesin kami. Aku sendiri bernama Jack anak dari nahkoda yang di tumpangi Pak Joko. Alasan ku turut serta dalam bisnis gelap Ayah tidak lain karna biaya hidup di negeri ini sangat mahal sekali, bahkan kuliah pun sangat sulit, oleh karena itu Aku dan Ayah mencari alternatif lain untuk mendapatkan uang yakni mengambil sebagian kecil uang dari pencuri. Kami sudah sering melakukan pekerjaan ini, bahkan beberapa penjahat di negeri ini selalu memakai jasa kami. Jika Ayah berperan sebagai nahkoda dan yang menyiapkan kapal, maka Aku adalah orang yang membuat dokumen palsu.

(Jam 16:00 di tengah pelayaran )
Siapa sangka saat pelayaran mengangkut Pak Joko, kami di cegat oleh sekumpulan perahu lengkap dengan senjata laras panjangnya, kapal kami di hujani peluru tanpa ada rasa belas kasihan, seolah-oleh inilah karma atas perbuatan kami selama ini. Perahu kami bocor dan Ayahku juga tewas saat itu karna berusaha melindungiku dengan tubuhnya, melihat Ayahku yang tewas Aku pun tidak memperdulikan lagi orang di sekitarku bahkan Pak Joko pelanggan kami ku abaikan saja, namun saat kapal kami mulai tenggelam, ada sesosok tangan menarik-narik lenganku, dan itu ternyata Pak Joko.

“Eh anak muda, bawalah flashdisk ini dan tunjukan pada dunia siapa saja yang ada di balik bayanganku”berkata Pak Joko dengan nafas yang terengah-engah.
“Tenang Pak Joko Anda mungkin selamat” namun saat Aku melihat darah mengucur juga pada tubuhnya Aku pun merasa mual dan pusing, benar saja Akupun juga tertembak di bagian kaki dan lenganku. Di tambah cuaca saat itu sangat buruk sehingga ombak tidak lagi bersahabat.

8 jam kemudian Aku terdapar di pulau Miangas, Aku selamat berkat baju pelampung yang Aku gunakan sesaat sebelum kapal kami tenggelam seutuhnya. Untungnya para pembajak itu tidak mencariku, namun sial rasanya tubuhku sulit untuk di gerakan, dan tiba-tiba ada beberapa warga yang menolongku untuk membawa ke rumah sakit terdekat.

******************
(Selasa, 1 Januari 2019)
Sulit sebenarnya bagiku melupakan kejadian hari itu walau sudah bertahun-tahun lama nya, rasanya setiap hari kenangan itu berusaha merusak bathinku ini. Sayangnya Aku masih belum bisa menangkap Pelaku dan Aku juga tidak mempunyai kekuatan yang cukup untuk melakukan hal itu, jika akau memaksa memberikan flashdisk ini kepolisian atau keJaksaan malah yang ada mereka akan di sogok oleh Pelaku, dan boom kejahatan ini akan terkubur sekali lagi. Dan lagi pula isi flashdisk ini hanya berisi video kumpulan Pak Joko dan juga beberapa dokumen penting untuk merujuk pada dalang semua ini.

Saat ini pekerjaan Ku hanya serabutan di Ibukota Jakarta, mana yang Aku suka itulah pekerjaan Ku, memang sih terdengar aneh namun beberapa perusahaan ingin Aku berkerja di tempatnya. Untuk saat ini Aku berfokus berkerja di sebuah percetakan terbesar di negara ini, jadi segala macam percetakan bisa dilakukan oleh perusahaan ini dan sesuailah dengan hobiku dulu membuat dokumen palsu.

Case Story - Pencuri Yang di Curi

Aku juga sering ikut teman berkerja kalau ada waktu luang ya lumayan lah sambil mengisi dompetku yang tipis seperti memperbaiki sistem jaringan perusahaan, memasang CCTV, mengamankan server, fotografer, dan lain-lain yang menurutku cukuplah untuk kedepannya membuka usaha sendiri. Selain itu juga Aku belum tau bagaimana kabar Pak Joko selamat atau tidak, tapi yang kuharap dia selamat.

*******************
(Rabu, 2 January 2019, Jam 08:30 WIB)
Sudah tak terasa 12 tahun lamanya engkau memberikan kemegahan dalam hidupku, saat ini Aku perlahan-lahan akan menduduki kursi tertinggi di negara ini. Kekayaan yang engkau tinggalkan rasa nya cukup membuatku hidup mewah selamanya. Kring-kringgg tiba suara Telepon berdering di meja tempat Pak Galih duduk. “Aish siapa sih yang menganggu lamunanku ini” mengerutu Pak Galih.

‘Hallo-hallo dengan siapa ini?” tanya Pak Galih.

“Sudah lama yah Pak Galih kita tidak ketemu, apakah engkau baik-baik?” suara yang tidak asing bagi Pak Galih keluar dari lubang telepon itu.

Mendengar suara itu Pak Galih pun langsung menutup lubang teleponnya, dan berusaha memanggil bodyguardnnya untuk melacak nomer ini.

“Hallo-Hallo, Iya Aku baik-baik saja, bagaimana dengan mu Pak Jo” nut-nut nut ah sial dia mematikan teleponnya. Dengan wajah yang penuh khawatir dan marah, Pak Joko pun lansung mengadakan rapat tertutup untuk orang kepercayaannnya.

***************
( Sabtu, 1 Desember 2008)
Tidak mudah bagiku untuk menemukan korban dari Pak Joko, Adi contohnya salah satu Anak Pak Mahmud yang Kini sudah menjadi Jaksa terkenal di negeri ini. Namun sebenarnya sulit bagi Aku untuk mendekat ke Pak Adi ini soalnya ia juga tunduk di bawah Pak Galih, wajar saja sih Pak Galih punya banyak pengaruh di negeri ini bahkan sebagai besar pejabat pemerintah disini hasil dari bantuannya, namun kurasa dengan adanya flashdisk ini dapat membuka matanya yang tertutup itu. Aku pun bergegas ke Kantor Pos dan mengirim flashdik duplicate ini ke kantor Pak Adi.
“Pak Adi ada seseorang yang memberikan Flashdisk ini?” Ucap penyidik sebelahnya Pak Adi.

“Hmmm dari siapa ya kira-kira?” Tanya Pak Adi
“Entahlah Pak Adi soalnya ini dari Pak Pos kurasa ini dari Informan Bapak?” Lanjut penjelasan Penyidik.

“Oke baiklah Aku lihat dulu isi nya?” Sambil memasukan flashdisk itu ke lubang laptop, dan beberapa saat kemudian setelah melihat-lihat, siapa sebenarnya yang mengirim flashdisk ini membuat tubuhku gementar aja.

“Oh disini ada alamatnya” gumam Pak Adi sambil mencatat alamat tersebut di buku kecilnya, dan buru-buru membawa jas nya menuju alamat yang tertera di Ms.word itu.
Beberapa saat kemudian Aku mendengar suara ketukan dari arah luar rumahku.

“Tok-tok-tok Bapak Jack, apakah kau ada di dalam, bisakah kita berbicara sebentar?” Teriak Pak Adi dari bilik pintu sambil menatap CCTV di teras rumah Jack.

Cukup cepat juga ternyata, baikah Aku menghampiri pintu itu dan berbicang-bincang cukup panjang dengannya.

*******************
(Rabu, 2 January 2019, Jam 09:00 WIB)
Nit-nit-nit nada SMS berdering ke nomer Hp Pak Galih sesaat setelah mengadakan rapat mendadak itu. Isi sms tersebut berbunyi “Temui Aku di Jalan Panglima Sudirman dekat patung Cendrawasih, ingat tanpa Pengawalmu, TTD Pak Joko”
“Ternyata kau Mucul juga Joko, baiklah kali ini Aku akan membuatmu diam selamanya” Bergegas Pak Joko meninggalkan rapat, karna sebenarnya Pak Galih tau betul bahwa orang macam itu Pak Joko, sekali saja iya ketahuan membawa pengawalnya maka selesai sudah bisnis dengannya.

“Sial kemana dia katanya mau bertemu disini” sambil melihat ke kanan dan kiri berharap menemukan Pak Joko, Hmm matanya pun akhirnya tertuju ke secarik kertas yang menempel di patung tersebut yang bertulis. “Aku akan mengambil sisa uangku itu, Kau yang mengatarnya atau Aku sendiri yang akan mengambilnya.” Setelah membaca pasan tersebut dia pun berusaha melihat-lihat ke arah lain sambil mencari Pak Joko, benar saja sekilas Pak Galih melihat wajah Pak Joko akan menaiki Taksi namun percuma dia tidak bisa mengejarnya.

“Aku harus bergegas menuju ke tempat penyimpanan uangku, dan memastikan apakah uangku masih tetap utuh dalam brangkas “.

Pak Galih pun menuju ke tempat Gereja Tua di pinggir kota ini, dan biasanya dia selalu datang di malam hari agar terhindar dari kecurigaan orang sekitar. Namun kali ini Dia tidak memperdulikan itu lagi.

“Hmmm syukurlah uangku masih aman Aku harus segera memindahkannya 1 minggu dari sekarang.” Berguman dalam hati Pak Galih, selain itu Aku harus menelpon Pak Hanif yakni seseorang Ketua Jaksa di negeri ini.

Lagi pula tidak akan pernah ada orang kemari, dan berangkas ku juga rahasia dan di lengkapi dengan pengamanan sensor sidik jari, password suara, dan kode verifikasi. Untuk jaga-jaga juga tersedia cctv yang terinclude langsung dengan Hpku di luar Pintu brangkas ini. Ucap Pak Galih sambil meninggalkan tempat itu.

******************
Sebenarnya aktifitas lain yang sering ku jelani ialah menjadi Fotographer, telah banyak sih foto Pak Galih yang sudah Aku abadikan di dalam memori laptopku dari yang berjabat tangan antar pejabat, foto keluarga, foto bersama fans nya, dan lain-lain. (Anggaplah Foto yang di Blur itu Pak Galih).

Case Story - Pencuri Yang di Curi
Case Story - Pencuri Yang di Curi

Selain itu Aku membutuhkan Jaksa yang sifatnya seperti pohon dimana angin berhembus disitulah rating pohon itu terhempas mengikuti arahnya. agar Aku bisa menyakinkan Pak Adi Aku menawarkannya Dia untuk membantunya menangkap Pak Joko mungkin setelah ini.

*****************
(Sabtu, 5 January 2019)
Nit-Nit-Nit tiba-tiba Pesan WA masuk “Mengabaikanku sekali lagi maka Aku akan menjemput sisa uangku sendiri TTD Joko”
“Sialan Kau Pak Joko mau mengancamku rupanya” imbuh Galih sambil memantau kembali CCTV Gereja.

Nit-nit-nit tiba-tiba gambar PNG dari server Google drive masuk lewat WA, ”Sial apalagi ini Pak Joko, Gila Dia mengirimkan Gambarku dengan Dirinya” ucap Galih yang seperti memaki-maki hpnya.

Nit-Nit lagi-lagi pesan gambar PNG masuk dari Server Up to Box terlihat Pak Joko dari kejauhan lagi duduk menikmati secangkir Kopi di Gedung DPR RI. “Ya? Apakah kau sudah gila Pak Joko” Sambil memberatakan seluruh perabotan kamarnya dan melemparkan HPnya, Pak Galih pun buru-buru pergi Ke gereja Tua.

Sesampainya di tempat itu ia buru-buru membuka Brangkas dengan 3 kunci pengamanan nya itu dan memastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan di sidik jari pemindai “Aku harus segera memindahkan uang ku ini, tinggal 4 hari lagi Aku harus bisa mengalihkan semua panndangan” Bergumam dalam Hati Pak Galih.

Aku tidak bisa menaruh pengawalku disini karna bisa memancing media, dan besar kemungkinan orang sekitar akan curiga melihat gereja tua yang di jaga ketat.

****************
(Rabu, 9 January 2019, Jam 23.00 WIB saat perpindahan)
“Apakah semua sudah siap? dan ingat Lakukan dengan cepat?” Tanya Pak Galih kepada Pak Hanif.

“Semuanya sudah kami siapkan Pak Galih dari Truk Kontainer hingga beberapa orang yang di percaya untuk mengangkut uang Bapak, dan Kami juga sudah memastikan bahwa apa yang kami bawa ini seolah-olah Penjahat” Jawab Pak Hanif dengan tangan yang memerintah ke Anak Buahnya untuk mengikuti Pak Joko masuk ke Gereja Tua.
Saat akan mengecek brangkasnya bersama beberapa orang kepercayaannya tiba-tiba seluruh uangnya raib entah kemana.

“Kemana uangku, bagaimana bisa, dan kapan?” Teriak Pak Galih dengan wajah penuh Keheranan, kekesalan, dan kekalahan.

Jika Anda tau jawabannya silahkan komentar di bawah ini tanpa melihat FC aslinya, lalu bandingkan FC Anda dengan FC asli, jika 75% persen mirip dari pelaku serta trik nya maka Anda sudah benar, terima kasih.



( Sabtu, 1 Desember 2008)
‘Ada apa Bapak Adi Kesini dengan tergesa-gesa?” Tanya Jack yang seolah pura-pura tidak mengerti tujuan Pak Adi ke rumahku.

“ Saya kesini karna melihat beberapa file yang Bapak Jack kirim ke Saya, Kau tau keluargaku adalah korban dari apa yang ada di File tersebut, maka dari itu Saya kesini dengan maksud bertanya dari mana Bapak mendapatkan data tersebut?” Tanya balik Pak Adi dengan wajah keheranan.

“Baiklah kita langsung ke Inti nya Saja, sebenarnya file itu saya dapat dari Pak Joko sendiri” Belum saja Aku menyelesaikan pembicaraanku, Pak Adi langsung memotong pembicaraan.

“Dimana sekarang Pak Joko, apakah kau tau persembunyiannya?” Lanjut Pak Adi bertanya dengan wajah yang penuh emosi.

“Hmm sabar dulu Pak Adi, saya akan jelaskan satu-satu secara detail namun ini takkan mudah” Hampir 30 menit Aku menjelaskan kejadian yang dulu di alami bersama Pak Joko kepada Pak Adi, namun disini Pak Adi nampaknya belum, percaya.

“Baiklah jika Pak Adi belum percaya dengan cerita Saya, Saya akan mengalihkan topik. Apakah disitu Bapak Sudah melihat datanya kemana uang Jemaah itu mengalir?” Jack pun bertanya kepada Pak Adi untuk memastikan apakah Dia sudah membaca Data itu.

“Aku sudah membacanya sekilas tadi ternyata uang itu terhenti ke Bapak Galih, kalau gak salah dia Adalah Wakil Kepala DPR RI” Jawab Pak Adi.

“Nah coba hubungkan dengan cerita Saya tadi, nantinya Anda akan tau uang jemaah haji itu lari Kemana, dan Siapa yang mengkhianati Pak Joko serta dalang atas kejadian semua ini. Memang sih penjelasan Saya terlihat simple namun Saya yakin Anda akan paham dengan semua ini mengingat Anda sendiri adalah seorang Jaksa.” Ucap diriku dengan suara yang agak kaku dan gerogi.

“ Lagi pula Sudah 12 tahun lamanya namun belum ada tanda-tanda keberadaan Pak Joko Padahal kasus ini sudah mengerahkan pihak Interpol dan menjadi pembicaraan umum di negara tetangga. Saya Yakin Seseorang yang buron seperti Pak Joko takkan mampu lari selama itu dengan uang yang minim.” Imbuh diriku.

“Hmm baiklah Saya akan memperdalami kasus ini, dan mencoba mengetahui lebih dalam lagi hubungan antara Pak Joko dan Pak Galih yang selama ini belum di ketahui semua orang” Ucap Pak Adi menjawab penjelasan diriku.

“Jika Bapak masih yakin Pak Joko masih hidup, maka saya siap membantu Bapak Adi mencarinya, namun Saya ingin berfokus dulu ke Pak Galih yang menjadi dalang utama kasus ini. Ucap diriku menyakinkan Pak Adi.

“ Baikah Saya akan kesini lagi, dan mencoba memahami dan menyelidiki sekali lagi kasus ini” Berkata Pak Adi yang akan beranjak pergi.

**************
(Minggu, 30 Desember 2018)
Butuh waktu satu bulan lamanya untuk Pak Adi mengunjungiku lagi, memang sih ini bukanlah kasus mudah mengingat diriku saja membutuhkan waktu bertahun-tahun menyelidiki ini dan membuat rencana.

“Tok-tok Pak Jack Kau di ada di dalam kah?” Suara Pak Adi mengentuk pintu.
Akupun bergegas membuka pintu dan mempersilahkan Pak Adi masuk dan menyiapkan secangkir kopi, karna ku sadar disinilah Kita akan melakukan rencana yang lebih serius.

“Begini Pak Jack setelah Aku menyelidiki kasus ini ternyata memang betul ada hubungan antara Pak Galih dan Pak Joko yang tidak terekspose Media, Saya sendiri curiga bagaimana Pak Galih bisa mencapai posisi tinggi ini mengingat dulu Dia tidak mempunyai apa-apa. Kami curiga ada uang ngalir yang tidak wajar dari Pak Galih, usut punya usut ternyata benar uang Pak Joko berpindah tangan ke Pak Galih berserta semua partai yang berada di bawah naungan Pak Joko terdahulu.” Detail Pak Adi menjelaskan kepada Saya.

“Hanya Saja Saya disini tidak tau kemana uang itu disembunyikan, Tim kami sudah mengikutinya selama ini namun Kayaknya Dia tidak setiap hari menuju ke tempat uang itu dan kami tidak tau persis kapan ia akan mengunjungi uang itu” Imbuh Pak Adi yang seolah ingin bertanya Padaku.

“Saya sendiri sebenarnya sudah bertahun-tahun memantau Pak Galih namun tidak full 24 jam sih, dan seperti biasa Saya tidak tau persis uang itu dimana, tapi sebenarnya Aku mempunyai rencana bagaimana cara kita bisa mengetahui uang itu” Ucap diriku kepada Pak Adi untuk memancingnya bekerja sama.

“Bisa engkau jelaskan bagaimana rancanamu?” Tanya Pak Galih sambil menyeruput kopi di depannya.

“Begini Pak Adi, Saya berencana akan menghadirkan kembali Pak Joko di tengah-tengah kehidupan Pak Galih lagi. Karna dari data tersebut yang tau letak uang itu hanya Pak Joko dan Pak Adi saja namun di data itu tidak dijelaskan dimana posisinya, artinya disini Saya akan memancing Pak Galih untuk menuju ke brangkasnya menggunakan Pak Joko.” Jelas diriku kepada Pak Adi sambil menyalakan Rokok.
“Bagaimana caramu menghidupkan Pak Joko ini di tengah-tengah Pak Galih” Tanya lagi Pak Adi.

“Sebagai informasi, Aku ini bekerja disebuah percetakan terbesar di negara ini, di tambah sekarang sudah ada teknologi terbaru yakni printer 3D, Nah dengan printer 3D ini Aku akan membuat wajah Pak Joko, memang sih tidak akan 100 % mirip aslinya namun dengan tata rias kurasa bisa di minimalisir kekurangannya. Nah nantinya Aku akan memanas-manasin Pak Galih untuk menuju ke brangkasnya, nah disini Bapak akan mengikuti kemana Pak Galih itu berada, dan saya akan berusaha kabur darinya dan hanya sekilas menampakan wajahku seolah-olah Aku akan mengambil uangnya kembali.”

“Terus bagaimana cara kita menampakan wajah Pak Joko jika kita tidak tau caranya agar Pak Galih mau menemui Pak Joko” Ucap Pak Adi dengan Nada yang lebih Penasaran.

“Bapak tau Voice Phising? Nah disini Aku akan menggunakan Teknik semacam Voice Phising ini untuk menarik Pak Galih menemui Pak Joko. Di flashdisk ini Aku mempunyai beberapa Video Pak Joko, nantinya Saya akan mengabungkan beberapa suara di rekaman ini menjadi suara baru untuk memancingnya di telepon. Saya sendiri sudah punya akses ke sistem tempat Pak Galih bekerja jadi mudah bagiku 
menghubunginya, dan selain itu agar kita tidak terlacak.” Berkata diriku panjang lebar dengan perasaan yang tidak grogi lagi.

“Hmm baiklah Kurasa rencanamu bisa di andalkan.” Setuju Pak Adi Sambil menghabiskan kopi nya.

Kami pun beranjak dan mulai melakukan aksi sesuai waktu yang di tentukan, dan usaha kami pun sukses mendapatkan lokasi di mana tempat brangkas itu berada, dan pengamanan apa saja di terapkan di tempat itu. Kami pun mulai melakukan rencana kedua untuk dapat membobol brangkas itu.

Kenapa kami tidak langsung menangkap Pak Galih karna disini Aku ingin membuatnya merasakan bagaimana rasanya di tipu, di khianati, di curi, dan lain-lain sebagai karma nya, selain itu tujuan ku yang lain ialah mengharapkan agar Pak Galih lah yang membuka mulutnya sendiri terkait hubungannya dengan Pak Joko ke Publik.
Karna sudah lama memantau Pak Galih, Aku jadi tau dari mana sumber kekuataannya itu, letak kekuataannya ialah terletak di uangnya tersebut, jika uang itu tidak ada maka akan banyak sahabat Pak Joko yang berkhianat dan secara perlahan akan membunuhnya.

Memang sulit untuk bisa membobol brangkas itu, namun tidak ada sistem di dunia ini yang benar-benar aman (No System is Safe). Untuk mendapatkan 5 sidik jari Pak Galih Aku mengandalkan foto melambai Pak Galih dari ratusan foto yang aku potret sendiri (http://bangka.tribunnews.com/2017/01/13/hati-hati-selfie-acungkan-jari-tanda-victory-kedengarannya-tak-masuk-akal-namun-terjadi) (https://kumparan.com/@kumparantech/waspada-sidik-jari-bisa-dicuri-dari-foto-salam-dua-jari), dan Aku akan mencetak sidik jari foto tersebut dengan memprosesnya di aplikasi Photoshop terlebih dahulu, lalu Kemudian Aku akan membuat model memakai 3D Max dan mencetaknya menggunakan printer 3D untuk menonjolkan garis-garis sidik jari (https://techno.okezone.com/read/2019/04/08/57/2040730/sensor-sidik-jari-galaxy-s10-diakali-pakai-printer-3d).

Sedangkan untuk mandapatkan pengamanan kode suara Pak Galih, aku akan menaruh teknologi rekaman mini di sela-sela pintu brangkas itu, dan Aku akan memaksanya sekali lagi untuk melihat isi brangkasnya, dengan memancingnya menggunakan pesan WA dan Foto pak Joko bersama Pak Galih. Sehingga nanti nya Pengamanan suara itu akan terekam ketika pak Galih memeriksanya lagi.

Untuk mendapatkan Kode Verifikasi aku akan memantaunya dari CCTV miliknya, dengan cara mengambil ahli CCTV itu di Smartphonenya. Untuk dapat mengakses Smarphone nya aku harus memasukan malware yang aku bikin untuk membuat semacam celah atau Backdoor, agar Dia tidak curiga dan terindex sebagai virus aku akan membuat malware dalam bentuk Gambar PNG untuk menyamarkannya, sehingga saat ia membuka link berisi gambar maka malware itu akan aktif (https://www.suara.com/tekno/2019/02/11/162255/awas-hacker-bisa-susupi-ponsel-kamu-via-foto-berformat-png) (https://inet.detik.com/security/d-4422173/awas-malware-ternyata-bisa-menyusup-lewat-foto-dalam-ponsel).

Kami akan melakukan pengambilan uang ini sebelum Pak Galih memindahkannya, Nah saat Kami berhasil membobol brangkas itu, kami akan mengangkut semua uangnya. Selain itu Kami akan mengecoh tampilan CCTV Pak Galih dengan CCTV tempat yang sama persis, artinya disini saya akan mengalihkan CCTV Pak galih ke tempat lain yang sama persis dengan gereja itu. Ya....tim kami pasti bisa melakukan hal itu.

*************
(Kamis, 9 January 2019, Jam 01.00 WIB)
“Dasar Licik kau Pak Joko, Aku tidak mau tersiksa sendiri, Aku harus mengadakan jumpar pers setidaknya dengan begini engkau juga akan di buru” Cerutu Pak Galif pada Jaksa Hanif

“Ya...apakah kau sudah gila dengan begini engkau akan di tangkap Juga?” Ujar Hanif yang membentak pada Pak Galih.

“Kau tau kenapa aku bisa bertahan hingga kini tidak lain karna uang itu, jika uang itu tidak ada maka berapa banyak orang yang akan meninggalkanku dan mengkhianatiku, dan yang terparah mereka akan mudah menyingkirkanku.” Cecar Pak Galih yang gemeteran.

“Tidak aku tidak mau tersiksa sendiri, setidaknya Pak Joko harus merasakannya juga” Lanjut Pak Galih yang langsung berlari ke Mobilnya.

“hei...hei kau gila ya.....tenang dulu kita akan mencarinya” teriak Pak Hanif namun percuma Pak Galih tidak mendengarkan.

Dan di Pagi hari nya berita itu terexpose ke seluruh nusantara dan Pak Galih langsung di giring ke Rutan Nusa Kambangan di bawah pengawasan Pak Adi selaku Jaksa yang menyelidiki.

Lalu kemana uang itu, uang itu Aku bagikan kembali keluarga yang pernah menjadi Korban Pak Joko sesuai data yang ada di flashdisk, dan kami menyembunyikannya uang itu dari Media sesuai arahan sendiri Pak Adi. Dan seperti Biasa nama Pak Joko pun mulai terdengar lagi, meskipun orangnya sendiri Akupun tak tau. Entah apa yang kami lakukan baik di mata orang-orang atau buruk di mata undang-undang yang jelas Undang-undang hanya dibuat oleh penguasa, karna alasan tersebutlah yang mungkin menjadi alasan kenapa Pak Adi menyuruhku untuk membagi-bagi uang nya secara diam-diam.

*************************
“Setidaknya di balik jeruji ini Aku aman dari musuh-musuh politiku” Ujar Pak Joko yang semakin hari terlihat stresss.


Comments


EmoticonEmoticon

PENGUMUMAN
Setiap sabtu dan minggu, reward pulsa untuk pengirim postingan #SangPujangga terbaik
Done