Sin. Re: (Part 2. Rose Smith) - Riddle Story Indonesia
News Update
Loading...

Jumat, 05 Juli 2019

Sin. Re: (Part 2. Rose Smith)





   Malam yang indah, jutaan bintang yang bertebar di langit seakan menjadi saksi dalam gelapnya malam. Cahaya redup rebulan yang sepi dan mengisyaratkan kedinginan. Turun menuju bumi menerangi setiap sudut sebuah taman.

   Seorang wanita tengah duduk di kursi taman sambil menangis .
"kenapa kau tidak adil padaku tuhan," ucapnya sambil menatap langit.
 lalu sebuah suara terdengar.
"Apa kau mau tuhan bersikap adil?," tanya suara itu.
"ya, aku mau. " kata wanita itu sambil mengedarkan pandangan ke segala penjuru arah.
"kalau begitu aku akan memberimu keadilan," kata suara itu yang ternyata adalah Aurora yang mengenakan jubah panjang keluar dari pohon yang tak jauh dari tempat wanita itu berdiri.

   Sontak wanita itu terkejut, melihat seorang wanita yang tak ia kenal dan dengan jubah yang aneh.
"siapa kau?," tanya wanita itu sambil mundur 3 langkah menjahui.
"aku adalah utusan tuhan yang akan mengadilimu, bukannya kau minta untuk di adili." kata  Aurora sambil mengambil sebuah pisau dari dalam jubahnya.
"apa yang mau kau lakukan?," tanya wanita itu sambil terus melangkah menjahui wanita berjubah itu.
"aku akan mengadilimu," kata Aurora dan langsung melemparkan pisau ke paha wanita itu.
Seperti suara angin, tanpa sadar wanita itu jatuh tersungkur dan pisau sudah menancap di pahanya.
"argghh"teriak wanita itu.
Mencabut pisau aurora yang tertanam cukup dalam, dan darah langsung menyembur keluar.
"ku mohon lepaskan aku, aku tak punya salah denganmu." lanjutnya dengan nada terisak isak, dan air mata keluar dari bola matanya yang sejak awal sudah lebam.
"jangan tolong,jangan bunuh aku, aku akan membayarmu berapapun asal kau mau membiarkan aku hidup." kata wanita itu sambil merangkak mundur ke belakang.
  
   Melihat Wanita itu, Aurora seperti melihat dirinya sendiri tak berdaya meminta pertolongan dan taka da siapapun yang menolong, menyedihkan.

   Aurora langsung maju dan mengambil beberapa pisau dari jubahnya, menusukkan 5 pisau ke bagian tubuh wanita itu. Kedua tangan, kedua kaki, dan dada kanannya kini sudah tertancap pisau. Aurora menindih di atas tubuhnya, tak bisa bergerak dan darah sudah menggenang di bawah mereka. Dengan mata yang di penuhi kebencian dengan dirinya sendiri, mata yang menyala dan nafsu membunuh sudah tak tertahan, mengambil posisi badan miring, memundurkan tangan kanan dan telapak nyaris rata, Aurora langsung menusukan tangannya tepat ke jantung wanita itu.

   Jeritan wanita itu semakin menjadi jadi, darah sudah menyebar ke mana mana. Aurora masih diam memegangi jantung wanita itu yang masih berdetak di tangannya.
"aahhh bau ini, warna ini, rasa ini, sangat indah warna, dan bau yang tidak pernah menghianatiku, membuat tubuhku merasakan hal yang berbeda." kata aurora dengan nada seperti orang yang sakit jiwa.

   Dengan darah yang mengucur dari berbagai bagian tubuh, dan nafas yang sudah tersegal-segal. Tubuh wanita itu kejang, tak sanggup dengan segala penyakit yang di alaminya. Seketika terdiam tak ada suara jeritan, jantung yang sudah tak berdetak lagi dan kulit perlahan memucat.
   Senyumnya seakan menghilang, tawa gilanya menjadi normal, dan mengeluarkan tangan kanannya dengan jantung wanita itu.

"harusnya aku diam kan saja dia sampai mati kehabisan darah tadi, bodohnya aku." gumamnya dalam hati.

   Membersihkan dirinya, dan segala jejaknya. Mengambil semua pisau yang ada lalu berdiri melangkah pergi.

"baiklah perburuan malam ini cukup sampai sini saja aku akan melanjutkannya besok lagi, lagian PRku juga masih banyak." lanjutnya dengan nyanyian kecil sambil meninggalkan wanita yang sudah mati, melihat sebuah tanda pengenal yang bercampur dengan darah.

   Aurora tersenyum dan melihat kembali ke belakang.
"jantungmu aku simpan ya nyonya Rose Smith"

””””””””””””””””””””””””
Profil:
Nama: Rose Smith
Umur: 35 thn
Jenis kelamin: Wanita
pekerjaan: Guru privat

catatan: Ia menangis karena telah ditinggalkan oleh suaminya, dihari yang sama saat ia meninggal.
laporan:
di temukan dengan keadaan tidak bernyawa dan kehilangan banyak darah
dan tidak di temukan adanya jantung di tubuhnya
di duga pembunuhnya adalah psikopat yang ahli karena tidak menemukan jejak
sedikitpun, karena kurangnya bukti polisi akhirnya memutuskan untuk menutup
kasus ini.
Bersambung…..

Comments


EmoticonEmoticon

PENGUMUMAN
Setiap sabtu dan minggu, reward pulsa untuk pengirim postingan #SangPujangga terbaik
Done