Case Story - Uang - Riddle Story Indonesia
News Update
Loading...

Minggu, 25 Agustus 2019

Case Story - Uang



**********
"Selamat pagi pak" sapa Ju, "pagi juga Ju" balas satpam sambil membukakan pintu gerbang, Ju pun berlalu memarkirkan motornya. Senyum cerah terlihat diwajahnya, bagaimana tidak, hari ini adalah ulang tahunnya, dia berencana mentraktir beberapa temannya ke resto seafood sepulang kerja.
Ju melihat jam ditangan kanannya, pukul enam tepat. Ju memandang kesekeliling perusahaan tempat dia bekerja, terasa sangat sunyi. Dia menuju mesin atm yang terletak disamping pos satpam, mengambil sebanyak satu juta rupiah, dimasukkannya uang itu kedalam pouch berukuran 4*6 inch.
Ju berjalan santai melewati beberapa area ruangan menuju area logistic, divisi warehouse yang terletak paling ujung. Bahkan lampu didalam ruangan pun masih mati, karena biasanya karyawan lain datang sekitar pukul tujuh.

Setibanya di ruangan, Ju meletakkan pouch dan botol minumnya diatas meja, menyalakan lampu, ac, lalu mengambil sapu dan pengki. Dia menyapu ruangan sambil menunggu karyawan lain datang.
Tak butuh waktu lama untuk menyapu ruangan berukuran 6*9 meter persegi dengan lima meja dan kursi, empat meja dengan sekat kayu yang berhadap-hadapan, dan satu meja milik Ju didekat pintu masuk. Dibelakang Ju ada satu loker besi untuk menyimpan berkas, dan satu lemari kayu untuk menyimpan peralatan logistik. Disamping meja Ju ada lemari kecil khusus untuk sentralisasi ponsel, scanner barcode dan gun clip, juga terdapat beberapa charger khusus scanner dan tools untuk gun clip.

Ju menyalakan komputernya, memeriksa kembali transaksi order dari agility yang dikerjakannya kemarin sebelum diserahkan ke supervisor nanti. Berulang kali Ju memeriksa, setelah dirasa cukup benar, Ju mencetak dokumen tersebut dengan printer yang terletak di sebelah kanan Ju. Diruangan ini hanya ada satu printer. Dan satu telepon kabel disetiap meja.

Pukul tujuh, karyawan mulai berdatangan, sayup-sayup terdengar ocehan mereka seperti lebah yang berdengung, lampu-lampu mulai dinyalakan. Seseorang membuka pintu, "hai Ju! Kau udah dateng dari tadi?" Tanya Win, "iya nih, hehehe, Eka mana? Biasanya kamu bareng dia" jawab Ju, "Eka lagi beli makanan dikantin, tau ndiri lah Eka kan suka ngemil" sambung Win, "kau juga suka ngemil kan, padahal kalo Eka ngeluarin cemilan kau yang paling pertama minta" Ju menatap dengan sinis, "hehehe iyasih" Win berjalan menuju mejanya. Tak lama datanglah tiga orang yang masing-masing membawa plastik ukuran sedang berisi macam-macam makanan ringan, "pagi Juuuu!" Sapa Eka, Jid dan Day serempak, Ju hanya membalas dengan senyuman. "Win belom masuk?" Tanya eka, Win mengangkat dan melambaikan tangannya, "eh ada Win toh, maaf ga keliatan soalnya hahaha" ucap Eka, seraya berjalan ke mejanya masing-masing Jid dan Day memberi Ju beberapa cemilan. Sedangkan Eka berbagi dengan Win. Mereka memang kerap berbagi cemilan bersama saat bekerja, alih-alih pergi ke kantin untuk makan.

Waktu menunjukkan pukul tujuh lebih tiga puluh menit, bel tanda masuk berbunyi, semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ruangan yang tadinya sunyi berubah menjadi ramai, mulai dari menjawab telpon yang berdering bergantian, sampai suara mesin yang mulai beroperasi.
Pukul dua belas bel tanda istirahat makan siang berbunyi, Ju mengambil selembar uang lima puluh ribu dalam pouchnya, "istirahat istirahat makan makan nanti lagi kerjanya hahaha" ucap Ju sambil membawa botol minumnya dan keluar dari ruangan menuju kantin.

**********
Di kantin, Jid menunggu tiga orang temannya, mereka janji makan bersama saat makan siang, tak lama Day datang membawa empat botol teh gelas. Beberapa menit kemudian Eka datang membawa empat kotak nasi catering, sambil menunggu Win mereka mulai makan. Win pun datang membawa beberapa buah untuk pencuci mulut.

Win : "maaf lama, ke toilet dulu tadi hehehe!"
Eka : "yauda gih makan, eh dah cuci tangan belom?"
Win : "udah dong!"
Jid : "eh, hari ini Ju ultah loh, mau ngasih kado apa?"
Win : "Jam aja, dia kan suka pake jam"
Day : "gausah ngado lah, ucapin met ultah juga dia dah seneng pasti"
Eka : "kau lupa Day, pas aku, Jid, sama Win ulltah aja dia ngado ke kita padahal ga dirayain, kau juga dapet kado dari Ju kan pas ultah kemaren itu"
Day : "lah aku kan ga minta, dia sendiri yang ngasih"
Jid : "ya ngga gitu juga lah Day, dia kan pernah bilang dia nganggep kita itu sahabat baik"
Win : "kita baru dua tahun kenal loh, tapi dia inget ultah kita, coba liat temen-temen kita yang lain, ada nggak yang inget ultah kita? Ngga ada Day!"
Day : "pamrih dong dia kalo mau dibales kasih kado"
Eka : "dia ga minta Day, tapi kita Sadar diri juga lah Day, dia baik sama kita, apa salahnya kita bales kebaikan dia"
Day : "iya deh iya, beliin sepatu aja udah, dia kan cuma punya sepatu dua"
Jid : "sepatu sama jam ya, gimana?"
Win : "setuju"
Eka : "okelah"
Day : "yaudah ntar pulang kerja biar aku yang beli sepatu sama jamnya, sini patungan perorang dua ratus ribu".

**********
Waktu menunjukkan pukul satu siang, bel tanda masuk berbunyi, para karyawan bergegas kembali keruangan masing-masing dan melanjutkan pekerjaannya. Hanya Ju yang belum kembali ke ruangan, mereka berempat pun tidak tahu kemana Ju pergi.

Sekitar pukul dua siang, Ju kembali keruangan dengan membawa setumpuk laporan kerja operator, bruukk diletakkannya laporan itu diatas mejanya, dia menghempaskan diri ke kursi dengan kesal.
Jid : "wah alamat lembur kau Ju ngoahahaha"
Day : "semangat Juu wahahaha"
Ju : "daripada ngeledekin aku mending kalian bantuin aku"
Jid : "ituloh si Win kayaknya nganggur"
Win : "nganggur gundulmu, aku sibuk ini ngurusin supplier"
Jid : "whahahah kan biasanya kerjaanmu yang paling sedikit"
Eka : "Win mah kerjaan sedikit dibikin banyak sama dia"
Mereka saling meledekan hingga tertawa terbahak-bahak.

Namun Ju terlihat sedang berfikir, dia melihat pouchnya terbuka dan uangnya hilang. Ju mencoba berfikir positif, dia tadi memang lupa menutup pouchnya tapi tidak mungkin salah satu dari temannya mencuri uangnya, tapi Ju ingat betul sebelum dia meninggalkan ruangan, dia hanya mengambil satu lembar uang yang artinya masih ada sisa sembilan ratus lima puluh ribu rupiah didalam pouch. Ju menoleh melihat Jid dan Day yang sedang berkutat didepan komputer. Dia mengirimkan email ke komputer mereka masing-masing, menanyakan apakah mereka melihat uang didalam pouchnya.
Jid dan Day membaca email yang masuk ke komputer mereka, mereka pun saling menatap, lalu melihat ke arah Ju, Jid hendak berkata namun Ju mengisyaratkan mereka untuk diam dan hanya membalas lewat email. Ju juga mengirimkan email yang sama kepada Eka dan Win, namun Eka dan Win tak terlihat gusar, mereka tetap tenang sambil membalas email dari Ju.
Jid [aku tadi keluar duluan setelah kau keluar, dan aku memang melihat pouchmu terbuka, tapi aku ga liat apa isinya],
Day [aku keluar setelah Jid, aku bahkan tak memperhatikan bahwa pouchmu terbuka]
Eka [aku melihat pouchmu terbuka, lalu aku memeriksa isinya ada minyak kayu putih, wireless earphone, dan lipatan kertas, apa kau menaruh uangmu dilipatan kertas itu?]
Win [aku melihat Eka mengambil dan membuka pouchmu, tapi aku tak mengira kalau dia akan mengambil uangmu]
Ju berfikir sejenak lalu dia menghampiri seseorang, Ju meminta orang itu untuk menemaninya mengambil dokumen di area loading dock.
**********
Didepan area loading dock,
Ju : "kembalikan uangku"
X  : "apa maksudmu Ju? Bukan aku yang mengambil uangmu!"
Ju : "aku menghargaimu sebagai temanku, aku tak ingin memperbesar masalah ini, aku juga tak akan memberi tau yang lainnya, jujur sajalah kalau kau butuh uang aku akan meminjamkannya padamu, tak perlu seperti ini"
X : "kau gila! Mana mungkin aku mengambil uangmu didalam lipatan kertas itu!"
Ju : "aku tak bilang aku menyimpan uangku didalam lipatan kertas"
X : "maaf Ju, aku, aku minta maaf Ju, tolong jangan marah padaku Ju"
Ju : "tak apa, aku senang kau mau jujur, aku harap lain kali kau tak begini"
X : "tolong jangan bilang ke mereka Ju, aku malu"
Ju : "baiklah, tapi berjanjilah kau tak akan melakukan hal buruk apapun, bukan hanya padaku, tapi pada mereka juga, kita ini teman, kalau kau punya masalah kau bisa ceritakan pada kami"
X : "aku janji Ju aku janji, terimakasih sudah memaafkanku, dan sekali lagi aku minta maaf Ju"
Ju : "sudahlah ayo kita kembali ke ruangan"
X pun mengembalikan uang Ju.

**********
Setibanya di ruangan Ju tiba-tiba angkat bicara,
Ju : "teman-teman aku punya pengumuman penting"
Eka : "apa ju?"
Win : "pengumuman apa?"
Ju : "nanti pulang kerja kita makan-makan ke resto seafood, tenang aku traktir kan aku ultah hari ini hehehe"
Day : "aasshiiiyaaap ahahah"
Jid : "wah banyak duit nih hahaha".
**********

Kirim jawaban Anda di kolom komentar dan cocokan dengan FC Asli nya, Terima Kasih.


Pencurinya adalah Win, Win berbohong saat menjawab email dari Ju, Win bilang dia melihat Eka membuka dan mengambil uang di pouch milik Ju, padahal dari meja Win tidak bisa melihat ke arah meja Ju karena tertutup oleh sekat kayu, sudah dijelaskan di awal bahwa empat meja berhadap-hadapan dengan sekat kayu, dan saat Eka pertama kali masuk menanyakan keberadaan Win, padahal Win sudah ada di mejanya, ini menunjukkan bahwa sekat kayu itu cukup tinggi -Win yang terakhir keluar, kemungkinan dia mencuri sangat mungkin karena tidak ada yang melihat -saat Ju mengajak Win ke area loading dock, Win berkata dia tidak mengambil uang Ju yang ada dilipatan kertas, padahal Ju sama sekali tidak memberi tahu Win kalau Ju menyimpan uangnya didalam lipatan kertas

Comments


EmoticonEmoticon

PENGUMUMAN
Setiap sabtu dan minggu, reward pulsa untuk pengirim postingan #SangPujangga terbaik
Done