Case Story - AZAB Spesial (Tim SeBlak) - Riddle Story Indonesia
News Update
Loading...

Minggu, 08 September 2019

Case Story - AZAB Spesial (Tim SeBlak)


AZAB Spesial
Maker : Lissa Gray Rubina ( Tim SeBlak)

Pakistan,1990.
Ada sebuah Desa terpencil yang bernama Agapoor. Desa ini berada di pelosok Negara Pakistan. warganya sangat miskin, setiap harinya mereka hanya mengandalkan padi yang siap panen dan peternakan sapi.
Karena kehidupan di desa Agapoor ini sangat memprihatinkan. Yayasan pembangunan Pakistan mendatangkan 5 mahasiswa. Dan desa ini mulai maju semenjak ada 5 orang mahasiswa itu.

Ke Lima Mahasiswa itu mengajari warga Agapoor cara bagaimana menanam gandum, gandum hitam, jagung, memperbaiki sistem irigasi. dll.
Penduduk desa Agapoor itu ada sekitar 500 orang, dan semuanya muslim. Dan Semenjak ada mahasiswa dan mahasiswi itu, desa Agapoor jadi lebih maju, bahkan mereka sudah memiliki masjid sendiri yang dibangun bersama sama.
Tetapi, semuanya berubah semenjak KedatanganNya.

***
Pada Awal Bulan Maret, desa Agapoor kedatangan seorang ustadz dari karachi.
"Selamat datang di Desa kecil kami Pak Ustadz."

"TerimaKasih, wah, sudah lama saya tidak mengunjungi Desa ini, Pesat sekali ya kemajuanNya."

"Alhamdulillah berkat ke Lima mahasiswa ini, Nak, kemari."
Altaff dan teman temanNya yang sedang mendengarkan percakapan antara Pak kades dan Seorang Ustadz itu menghampiri Pak kades.

"Perkenalkan, kelima nama mahasiswa ini adalah Altaff, Dandin, Chander, Hitee, dan yang terakhir si imut Dipti." Pak kades memperkenalkan kami pada Pak Ustadz itu. Perkenalan mereka ditutup dengan mengantarkan Ustadz itu ke sebuah Rumah gubuk, yang masih layak di Huni."

***
Keesokan paginya, Pak kades sedikit menceritakan Latar pak ustadz itu.
"Dengar dengar katanya dia punya karomah, selain bisa menyembukan orang kesurupan bisa juga menyembuhkan berbagai macam penyakit, Pernah ada yang muntah muntah setelah memakan nasi goreng, dan langsung disembuhkan hanya dengan air putih yang dibacakan doa. Memang hebat sekali ustadz yang satu ini." Tutur Pak kades.

"Alah, paling juga plasebo, tipu tipu. Saya ini mahasiswa Farmasi pak. Tidak ada yang seperti itu. Bapak tidak sadar ya kalau dia berusaha menggeser posisi bapak." Ujar altaff pada pak kades.

"Ah tidak apa apa, yang penting warga senang"

***
Ramadhan 1990.
Setelah panen raya, masyarakat makan besar dan memasak banyak makanan. Tepat sekali, panen raya diikuti oleh bulan ramadhan.

Namun, masalah mulai terjadi di awal bulan ramadhan, salah satu temanku yang bernama Dipti dan beberapa warga desa pingsan dan mulai kerasukan. Beberapa dari Mereka memang sedang tidak berpuasa pada hari itu.

"Astaghfirullah Dipti." Teriak hitee. Sontak membuat semua orang bergegas menghampiri. Sikap Santai mereka membuat altaff muak, apakah mereka pikir pak ustadz dapat dengan mudah menyembuhkannya. Cih
"Cukup lihat lihatnya, kita harus bawa mereka ke Kamar Darurat di Aula Desa. Dandin, chander, anand Ayo Bantu" Saranku dengan sedikit gertakan.

***
Sesampainya di Kamar Darurat di Aula Desa.
"Tunggu apalagi? Panggil lah Ustadz itu." Titahku.

"Benar kalau tidak cepat cepat dipti dan warga yang kerasukan tidak akan tertolong." Ucap Pak kades.

"Ya sudah, biar aku saja yang Ke Gubuk Pak ustad itu." Ucapku.
***
"Assalamualaikum, permisi"

"Waalaikumsalam, wah ada Nak altaff, mari Masuk."

"Ah tidak usah, saya hanya ingin menyampaikan titah dari Pak kades untuk memanggil pak Ustadz. Dalam kasus serumit ini, katanya, bapak ini orang Pintar, betul?." Kataku penuh penekanan.

"Hati hati mengatakannya, apakah nak Altaff tidak percaya? Mari antar saya ke Aula desa, Saya akan buktikan."

Sesampainya di Aula Desa Sang ustadz pun mengerahkan kemampuannya, namun tidak banyak memberi bantuan.
Altaff menyeringai penuh kemenangan disudut aula sambil berbisik "Sekarang, apakah kamu bisa membuktikan bahwa kamu dapat menyembuhkanNya?"

***
Kabar kerasukan massal itu sudah tersebar ke penjuru desa Agapoor.
"Ah, ustad itu katanya punya karomah tapi ngurusin yang kerasukan saja tidak becus" sahut salah satu warga Agapoor.

"Dengar dengar si altaff kemarin bawa arsenik lho, memang arsenik itu apa ya" tanya warga Agapoor.

"Katanya mahasiswi yang kerasukan itu, bad
annya bengkok bengkok terus menghitam gitu lho"

"Katanya ada pasien yang badannya kaya terbakar gitu, itu azab deh kayanya. Ihhh seram ya".

Ungkapan serupa diserukan juga oleh warga Agapoor yang Lain.

***
Diantara semua desas desus soal penyakit itu, hitee dan gadis desa yang bernama faatina itu sadar jika persediaan pangan mereka mulai menipis.
"Wah, semenjak ada ustadz itu hasil panen kita agak jelek ya, bahkan sempat gagal panen,"Keluh hitee.


"Wah iya, sapi sapi kita juga tambah kurus, susunya juga semakin sedikit. Malah aku dengar ada dombanya pak badri yang terpaksa disembelih karena sakit sakitan. Oh iya, tolong ambilkan ragi itu," titah faatina.


"Nah, semoga keju kita ini hasilnya bagus ya" ujar Hitee sambil memberikan botol bertuliskan "Cheese Yeast, P.Citrinum"
"Amiin, eh aku pernah dengar katanya pak ustad punya penyakit aneh lho. Dia punya obat banyak sekali, biar ku ingat dulu namanya Opotea? Opoite? Sejenis itulah," Ucap faatina.


"Opiate?" Tanya hitee.
"Ya itu, dan dia hanya memakan parata yang warnanya putih. Padahal gara gara gandumnya jelek beberapa jadi warna gelap gitu. Banyak tingkah ya" yang dilanjutkan gelak tawa mereka berdua.
"hitee, Kamu sadar tidak kalau salah satu temanmu, ada yang menyukaimu." Tanya faatina.


"Pasti altaff kan?" Jawab salah satu warga yang berteman dengan faatina.
"Ih bukan, tapi chander." Tegas faatina.


"Kalian ini bicara apa, mereka semua hanya teman baikku."
"Hey faatina, kamu tau dari siapa kalau chander menyukai hitee? Kalau altaff sudah jelas, dia bicara langsung kepadaku." Ujar Teman faatina
"Jelas aku tau dari sikap dia memperlakukan hitee, dan aku tanya saja, jawabannya iya. Hitee, jika kamu harus memilih antara Chander dan altaff, kamu pilih siapa?"
"Ah, aku sama sekali tidak menyukai keduaNya, sudah ah, tidak penting sekali obrolannya."


***
Hari sudah Petang, Sedangkan Dandin masih menyelesaikan tugasnya yaitu mencari rerumputan untuk pangan sapi.

Diperjalanan pulangnya, akhirnya Dandin menemukan warung, dan tampak lumayan Ramai.


"Nak Dandin, mau pesan apa? Silakan duduk dulu," saat dandin duduk didekat Bapak kumis yang sepertinya masi warga Agapoor. "Bu, saya pesan kopi satu." Pesan Dandin. Tiba tiba bapak yang duduk disebelah dandin bertanya
"kalian ini sudah lama disini sebenarnya kalian kuliahnya bagaimana?".
"Ohh, saya dan Altaff itu Farmasi yang ngurusin Obat-obatan, dua cewek yang selalu buat keju itu keguruan dan Chander arsitektur bangunan, jadi ngerancang bangunan kaya Aula Desa kita ini."


"Oh seperti itu, lalu kok bisa membuat irigasi, dll bagaimana caranya?"tanya warga.
"Belajar dari orang yayasan gitu, terlalu rumit jika dijelaskan."
Tidak jauh dari tempat duduk Dandi, ternyata altaff dan chander juga sedang meminum kopi, sambil menikmati senja.


***
Setelah maghrib, semua pemuda berkumpul di masjid untuk membicarakan kasus kerasukan massal belakangan ini. Beberapa diantara korban termasuk mahasiswi yang bernama Dipti sebelumnya sudah diobati oleh pak ustadz namun nasib mereka berakhir terlalu cepat. Malaikat izrail sudah datang untuk menjemput mereka. Tapi masalah ini tidak bisa terus terusan seperti ini, beberapa warga yakin kalau ini akibat ada yang masuk ke hutan larangan, sebagian yang lain yakin jika ini adalah teguran dari Allah SWT atas dosa dosa mereka walaupun mereka belum yakin dosa apa yang mereka lakukan. Semua pemuda datang, kecuali altaff. Chander bilang kalau Altaff ada urusan penting, dia akan menyiapkan daftar belanja untuk dibawa ke kota dengan menumpang mobil tentara yang akan lewat desa ini seminggu sebelum lebaran. Hal yang tidak biasa, tapi masuk akal. Mungkin dia sudah bosan disini. Ditengah tengah rapat, tiba tiba Chander berkata kalau perutnya sakit, kulitnya juga pucat, dan dia muntah, dandin yang melihat hal itu langsung Terkejut "Kamu makan bawang putih?" Chander menjawab "tidak, aku tidak makan ba...." belum selesai chander menyelesaikan kata katanya dia pun terjatuh. Beberapa orang membantunya untuk tetap sadar tetapi langsung mengetahui jika Chander sudah meninggal.

Dandin berpikir lalu menyeru "ASTAGA ALTAFF" semua orang bingung apa yang terjadi sampai dandin berkata "ini ulah altaff, dia yang membunuh chander. Ayo grebek dia dulu, nanti aku jelaskan" lalu para pemuda menggrebek gubuk altaff dan menemukan altaff sedang menangis dan ingin gantung diri. Salah satu warga desa pun menghentikannya, namun altaff malah berteriak dan meracau seperti orang gila. Dia berteriak "Kita semua akan mati" "Azab itu nyata" "Matilah kalian semua" diikuti dengan raungan panjang dan tangisan "Hitee, teganya kau, Hiteeku, sayangku" kemudian dia pingsan.


Warga agapoor pun buru buru mencari pak kepala desa untuk melaporkan hal ini. Mereka berharap dapat menemukan solusi atas masalah ini. Bukannya solusi yang mereka dapatkan, mereka malah mendapatkan masalah baru. Saat semua orang terburu buru. Ke rumah pak kepala desa, terdengar dari balik pintu suara desahan desahan kenikmatan "Ahh, ahh, ahhh, pak, nikmat sekali, lagi, masukkan lagi" disahuti dengan suara nafas berat pak kepala desa "Ahh, kamu memang luar biasa, bisa tahan 3 ronde seperti ini" Para pemuda yang sudah tidak tahan mendengar suara suara ini pun langsung mendobrak pintu rumah pak kepala desa dan menemukan pak kepala desa sedang menindih Hitee yang sama sama bugil. Entah siapa, ada suara teriakan dari belakang "OHH INI YANG BIKIN DESA KITA KENA AZAB, RAJAM MEREKA" diikuti teriakan "Setuju" oleh yang lain, "Rajam mereka" teriakan dibarengi takbir ini menggema. 3 orang akan diadili malam ini. Satu sisi, dandin yang sangat tidak percaya dengan situasi yang sedang dialaminya terduduk lesu, apa yang harus dia lakukan, sahabat baiknya pergi meninggalkannya. Pengobatannya tidak berhasil, dipti meninggal setelah seminggu dia kesakitan dan sekarang Chander keracunan, altaff dan hitee akan di Razam.

***
Altaff tersadar sedang di pasung di sebuah gubuk, lalu salah seorang warga bertanya "Kau yang membunuh Chander", Altaff lalu menangis sejadi jadinya dan berkata "Itu benar, bunuh saja aku, aku memang bodoh. Malam itu aku mendengar seorang pria berada di kamar Hitee dan menggaulinya. Aku kira itu Chander, Ternyata...., ternyata...." "Itu kepala desa kan?" Belum selesai Altaff bicara namun sudah dipotong oleh dandin. "Darimana kalian tau?" Ujar altaff heran. "Kami sudah menyaksikannya sendiri" Ujar para Warga Agapoor.

"Ayo bawa dia ke lapangan, kita akan mengadili dan mengqishashnya hari ini juga" kata pak ustadz. Di lapangan, sudah ramai orang melempari Hitee dan pak kades yang sudah dikubur sebagian tubuhnya dengan batu batuan yang ada disana. "Dasar durjana" "tidak tau malu" "karena kalian kami juga kena azab" dan makian makian lain keluar dari mulut warga yang kesal. Pak Kades hanya bisa terdiam sedangkan Hitee menangis sejadi jadinya dan tak hentinya berucap "maafkan aku, maafkan aku hiks."

"Tidakk, Hitee ku, apa yang kalian lakukan pada hiteeku? Bunuh saja aku, bunuh aku saja" teriak Altaff yang sedang dipasung.

Semua keributan ini berakhir dengan sebuah batu besar yang mendarat tepat di pelipis Hitee dan sebuah batu tajam yang memecahkan tengkorak pak kades.

Altaff pun berteriak sejadi jadinya "berani beraninya kalian berbuat seperti itu pada hitee ku, kalian semua akan merasakan pembalasan dendamku, kalian semua akan mati dalam keadaan menderita, camkan itu" disaat yang sama, algojo sudah mengasah pedangnya dan akan menebaskannya ke leher Altaff. 

"Ada kalimat terakhir?" Kata algojonya. Altaf memandang sinis ke semua orang dan berkata "Rasakan api yang akan membakar tubuh kalian. Kalian akan mati mengenaskan. Hahahaha ahahahahahahahaha" Algojo pun mengayunkan pedangnya dan dengan sekali tebas kepala itupun putus.

***
Satu minggu sebelum lebaran, Dandin memutuskan untuk menjemput dokter, membeli obat obatan dan barang barang lain di kota. Warga desa memutuskan untuk mengangkat pak ustadz menjadi Kades baru, mereka melakukan foto bersama yang Film negatifnya dibawa oleh dandin ke kota untuk dicuci. Walaupun merasa kehilangan, warga desa merasa agak lega karena penyebab azab yang selama ini mereka alami telah hilang. Namun beberapa orang masih takut dengan ancaman Altaff sebelum kematiannya, siapa tau arwahnya gentayangan di Desa ini.

Seperti tradisi menyambut Idul Fitri pada umumnya, penduduk Agapoor memasak banyak makanan, Parata, Roti madu, bubur barley, dan banyak lagi untuk dibagikan pada tetangga.

Keanehan mulai terjadi, gejala kerasukan menyerang semakin ganasnya, aula desa pun penuh oleh korban kerasukan, pak ustadz semakin kelimpungan, setiap hari selalu ada saja yang meninggal, mungkin penduduk disini tinggal tersisa separuhnya saja saking banyaknya yang meninggal. malam menjelang idul fitri, semua warga berkumpul atas keputusan Kades baru -yaitu pak ustadz- untuk Buka bersama dan rukyah massal.
"Mungkinkah ini semua benar benar Ulah almarhum altaff mahasiswa itu." Gumam pak Ustadz.

Namun yang terjadi sungguh diluar ekspektasi, semua orang merasakan sakit di tangan dan kakinya. Banyak yang kejang dan mulai kerasukan, bahkan pak kades merasakan hal yang sama. Mereka semua berteriak, menjerit, dan meminta ampun kepada Altaff. Semua orang merasakan kehadiran Altaff di ruangan itu. Semakin lama, tubuh mereka memerah seperti terbakar panasnya api neraka, perih kulitnya bagaikan batu tajam yang dilemparkan pada hitee dan pak kades. Tidak ada siapapun yang bisa menyelamatkan mereka.

Dandin kembali dari kota beberapa hari setelah idul fitri, namun dia tidak sendirian. Dandin membawa serta kepolisian karena ternyata Pak Ustadz sebenarnya adalah gembong narkoba yang melarikan diri dan menjadi buronan skala internasional. Polisi mengetahui itu dari foto yang dicuci dandin dan kebiasaan pak ustadz memegang pinggang karena ditempat itu bekas tembakan yang pernah mengenainya. Saat mereka sampai ke desa itu, semua sudah terlambat. Desa itu telah porak poranda, mayat mayat manusia, manusia setengah hidup bergelimpangan di jalanan. Beberapa diantara mereka terlihat seperti zombie dengan anggota tubuh yang membusuk.
Sementara dokter yang dibawa oleh dandin hanya terduduk lemas sambil bergumam "Aga aga aga aga aga aga."

Bersambung.

Kirim jawaban Anda di kolom komentar dan cocokan dengan FC Asli nya, Terima Kasih.


Kasus yang terjadi pada warga desa bukanlah kerasukan melainkan keracunan, Kalau kita lihat orang orang yang memiliki motif antara lain

1. Altaff karena tidak suka pada pak ustadz dan ingin membuktikan kalau pak ustadz itu penipu.

2. Pak kades, karena merasa posisinya terganggu oleh kedatangan pak ustadz.

3. Pak ustadz, untuk membuktikan ilmunya Sedangkan orang orang yang punya kesempatan untuk meracuni warga desa adalah.

1. Altaff: dia bertanggung jawab atas arsenik dan ada warga yang melihat dia membawa bawa arsenik secara tidak normal (kalau normal tidak akan digosipin).

 2. Pak Ustadz: Saat merukyah dia memasukkan Opiate yang dimilikinya ke sistem pernafasan korban.

3. Hitee karena memasukkan jamur P.Citrinum kedalam keju warga yang mana merupakan jamur penghasil citrinin, salah satu mikotoksin (racun dari jamur) Kita tau pak kades dan Hitee mempunyai "Hubungan terlarang" sehingga untuk melancarkan motifnya dia bisa meminta hitee melakukan perintahnya, sedangkan altaff bisa dengan banyak cara dan pak ustadz melalui rukyah, Kalau kita lihat kasus yang terjadi pada warga, mereka semua terkena efek yang sama, yaitu mual, muntah, kejang, halusinasi, gerakan tak sadar, gangren kering, dan vasokonstriksi ekstrim (bagian tubuh yang menghitam dan rontok) Sehingga kita eliminasi Hitee dan pak kades karena efek dari jamur P.Citrinum adalah Toksisitas ginjal dan menghambat kerja enzim yang berperan dalam respirasi.

Sementara itu Penicilium Citrinum adalah bahan yang umum digunakan dalam pengolahan gandum, rye (gandum hitam), dan jagung yang mana baru-baru ini ditanam oleh warga desa. Selain itu kita eliminasi pak ustadz, selain hal ini kontradiksi dengan motifnya (agar dianggap berilmu) yang ternyata dia sendiri tidak bisa menyembuhkannya. 

Opiate tidak memiliki efek yang seperti itu. Sedangkan Altaff juga harus kita eliminasi karena efeknya racun arsenik tidak seperti itu. Salah satu ciri racun arsenik adalah nafas korban yang bau bawang putih (itu juga alasan Dandin langsung tau kalau yang membunuh Chander adalah Altaff) sedangkan tidak ada laporan kalau korban bau bawang putih. Lalu, siapa pelakunya? Jawabannya: Tidak ada. Selain kondisi yang dijelaskan tadi, beberapa korban mengalami rasa perih dan iritasi kulit. Sehingga semua kondisi ini mejelaskan kalau sebenarnya mereka terkena "ERGOTISME" yang disebabkan oleh ergot/jamur api/ Clavecips Purpurea yang berada pada tanaman Gandum dan gandum hitam yang mereka tanam. Dalam dialog dijelaskan bahwa para mahasiswa bukanlah orang yang ahli di bidang pertanian, begitu pula dengan warga desa yang tidak mengerti soal bertani gandum. Jadi sangat wajar untuk salah mengonsumsi bulir gandum dan gandum hitam yang terinfeksi jamur ini. Cirinya antara lain warnanya lebih gelap (dijelaskan dalam dialog bagian "panen jelek" dan "parata hitam") selain itu, bukti lain yang mendukung kasus ergotisme ini adalah turunnya kuantitas dan kualitas susu sapi, hewan yang sakit, dan menjadi lebih kurus dikarenakan mengonsumsi secara terus menerus. Kenapa hanya sebagian warga yang terkena? Karena kalau dimasak dengan benar dan kondisi tubuh yang sehat, maka kecil kemungkinan untuk terjangkit.

 Namun dijelaskan kalau mereka sedang sulit dan berpuasa sehingga efeknya bisa dirasakan pada yang tubuhnya lebih lemah terlebih dahulu (itulah alasan Dandin tidak terjangkit, karena dia pria dewasa yang sehat). Sedangkan warga lain yang terjangkit saat buka puasa bersama karena terpapar terlalu banyak ergot (makan besar dan pemberian tetangga). Jadi sebenarnya mereka membunuh diri mereka sendiri. Sedangkan untuk yang dikatakan dokter di epilog (aga, aga, aga) dalam bahasa punjabi artinya "Api". Kasus wabah ergotisme sendiri dikenal dengan istilah "Holy Fire" atau "St.Anthony Fire" yang mana sang dokter merujuk kesana dan bermaksud mengatakan "Pavitara Aga" namun karena terlalu kaget sehingga hanya mampu mengatakan "Aga" Sidenote: kasus wabah ergotisme ini juga pernah terjadi di Ethiopia tahun 2001, walaupun sudah banyak teknologi yang bisa menangani ergot namun orang orang yang kurang mengerti soal hal ini cenderung mengabaikan (terutama pada rye karena warna bulir yang terinfeksi dan bulir sehat mirip).

Comments


EmoticonEmoticon

PENGUMUMAN
Setiap sabtu dan minggu, reward pulsa untuk pengirim postingan #SangPujangga terbaik
Done